Teknik lari dibutuhkan untuk
menghasilkan kecepatan yang lebih dengan efisiensi tenaga yang tinggi, juga
untuk pencegahan cidera. Berikut adalah langkah-langkah agar dapat berlari
dengan cepat dan baik.
1.
Nafas
Teknik nafas sebenarnya
lebih ke pola, yaitu perpaduan antara dalamnya nafas dan ritmenya. Dalam
nafas yang paling baik
adalah bernafas dalam-dalam walaupun sedikit lebih lama. Hal ini
bertujuan
untuk memperbanyak persentasi volume udara yang masuk sampai paru-paru
dalam
satu hembusan. Dibandingkan bernafas dengan dangkal yang lebih singkat,
cara
ini masih lebih baik. Sementara ritme nafas yang baik adalah mengikuti
langkah kaki, sehingga gerakan seluruh tubuh serasa harmonis. Umumnya,
ritme pernafasan yang cocok adalah 3 - 3 (menghirup selama 3 langkah
kaki, menghebus selama 3 langkah kaki), sementara atlet professional
biasanya menggunakan ritme 2 - 2.
Namun perpaduan ritme
dan dalamnya nafas tergantung pada kemampuan pribadi. Hal tersebut
dilakukan dengan merasakan pengaruh kelipatan ritme terhadap kelipatan
volume udara yang masuk. Misalkan, jika dari pola asal, ritme ditambah
dua kali lebih lama sementara volume yang masuk tidak mencapai lebih
dari dua kali lipat, maka pola asal yang lebih baik.
2.
Postur Tubuh
Bagaimana bentuk tubuh ketika
berlari akan sangat menentukan performa yang dapat dihasilkan. Postur tubuh
yang baik akan menghemat tenaga tubuh sehingga dapat berlari cepat tanpa
kelelahan dengan cepat. Postur tubuh yang benar adalah:
a. Badan
miring ke depan
Badan yang
dimiringkan ke depan dapat memanfaatkan gravitasi sebagai dorongan berlari
sehingga kaki tidak banyak mengelurakan tenaga. Posisi ini juga membolehkan
tubuh untuk melakukan akselerasi yang besar tanpa kehilangan keseimbangan
b. Badan
lurus tanpa ditekuk
Hal ini bertujuan
untuk memperluas ruang perut dada dan mempermudah pernafasan. Perut yang lurus
juga mencegah keram perut yang sering terjadi pada pelari pemula.
b. Kepala tegak
Kepala
yang tidak menunduk akan memudahkan pernafasan dengan memastikan saluran
tenggorokan tetap terbuka lebar. Pandangan yang terarah ke depan juga
membantu mental untuk terus maju dan waspada terhadap apa yang ada di
depan.
3. Gerakan
Tubuh
Hal terkahir namun tak kalah
penting juga adalah gerakan tubuh yang tepat. Gerakan juga akan menentukan
berapa banyak dorongan yang dapat dihasilkan untuk setiap tenaga yang
dihabiskan. Gerakan tubuh yang baik memiliki beberapa poin antaranya:
a. Pola
langkah
Langkah
kaki
yang paling efisien adalah langkah yang pendek dan turnover yang tidak
terlalu cepat. Gerakan
ini terbukti dapat menghasilkan dorongan yang cukup tanpa cepat
melelahkan kaki,
karena kaki tidak menjadi terlalu miring dalam menyangga berat tubuh.
Frekuensi langkah yang terbaik digunakan adalah 3 langkah per detik,
langkah kaki tetap pendek tetapi jarak yang dijangkau dalam satu langkah
yang dapat diatur untuk menyesuaikan pace.
Langkah
yang lebar memang menghasilkan dorongan lebih banyak, tetapi
menghabiskan tenaga dan melelahkan kaki dengan jauh lebih banyak.
Langkah lebar cukup untuk lari sprint saja, gunakan langkah pendek untuk
lari jarak jauh.
b. Posisi
injakan kaki
Hal lain yang
perlu diperhatikan adalah posisi menginjakkan kaki. Selalu langkahkan kaki
tegak lurus dibawah pinggang lalu dari posisi itu tendang ke belakang. Jika
kaki sampai melangkah lebih depan lagi, akan menyebabkan tubuh ‘mengerem’. Ini
disebabkan momentum badan yang disalurkan ke kaki yang sedang miring ke depan,
akan menghasilkan pantulan yang mengarah ke belakang sehingga mengurangi
momentum tubuh dan memperlambat lari. Posisi injakan ini juga tepat dengan stride
pendek.
c. Titik
injakan dan dorongan pada telapak kaki
Titik
injakan
yang paling tepat adalah pada bagian tengah telapak kaki. Jika terlalu
belakang
mendekati tumit menyebabkan kehilangan momentum tubuh sementara terlalu
depan
menyebabkan otot betis cepat lelah. Injakan pada bagian tengah kaki
berarti telapak kaki separas dengan permukaan, sesaat sebelum injakan.
Lalu, gunakan telapak bagian depan yaitu sekitar persendian pangkal jari
sebagai titik dorong, untuk propulsi kaki yang lebih baik.
d. Pola
injakan
Dalam melangkah,
jangan terlalu lama menginjak permukaan tanah. Cukup seperti menyikat tanah
dengan halus dan singkat. Jika terlalu lama, kaki akan seperti melekat pada
permukaan dan akhirnya meperlambat lari.
Dengan
menggabungkan keempat poin diatas, kaki akan terlihat seperti berputar dan
mengalir dengan semilir dibawah tubuh. Tidak ada sama sekali pantulan atau
dorongan ke belakang yang dirasakan tubuh. Jika hal ini terjadi, maka langkah
kakinya sudah efisien.
e. Gerakan
lengan
Jangan
meremehkan lengan, karena inilah yang menjadi penyeimbang gerakan kaki. Saat
berlari, tekukan lengan yang baik adalah 90o dengan ayunan lengan
yang juga sekitar 90o. ketika tangan diayunkan, usahakan ayunan selurus
mungkin dengan sedikit kemiringan. Ayunan sebaiknya tidak melewati garis tengah
tubuh, agar tidak mempersempit ruang paru-paru.
f. Gerakan
Badan bagian atas
Ayunan
putaran badan dapat membantu lengan dalam menstabilkan pergerakan tubuh.
Arah putaran selalu berlawanan dengan arah putaran kaki jika dilihat
dari atas, dengan intensitas ayunan yang tidak terlalu besar. Ayunan
badan juga dapat memberi kekuatan gerakan ekstra pada kaki.
Referensi :
http://panduanpelari.web.id/panduan/teknik.htm
Referensi :
http://panduanpelari.web.id/panduan/teknik.htm
0 komentar:
Posting Komentar
Terima Kasih atas kunjungan anda, merupakan suatu kehormatan bagi kami. Silahkan berikan komentar anda sesuai dengan aturan yang tercantum di bawah, insya Allah akan kami tanggapi.
Mohon maaf kalau mengganggu kenyamanan :
1. Komentar yang mengandung SPAM, pornografi dan iklan akan dihapus.
2. Mencantumkan link hidup akan otomatis dihapus.
3. Anda bisa mendapatkan back link dengan berkomentar sebagai Nama/URL.
4. Komentar dari Anonymous dianggap spam dan tidak akan di tanggapi.
Sekali lagi terima kasih atas kunjungannya :)