00.51
Bila kita melihat orang yang sudah lanjut usia (lansia)
sedang sibuk menyapu, katakanlah nenek kita, biasanya kita akan
menyuruhnya untuk beristirahat dan jangan terlalu banyak bergerak.
Tubuhnya yang ringkih membuat kita berpikir bahwa yang terbaik bagi
beliau adalah duduk-duduk santai sambil menonton televisi saja.
Pemikiran tersebut salah kaprah.
Berbagai
penelitian sudah membuktikan bahwa gaya hidup santai menjadi faktor ri-,
siko relatif untuk penyakit jantung. Sementara itu, olah raga secara
teratur dapat mengurangi kematian dan keparahan penyakit-penyakit yang
berhubungan dengan usia. Periksa dulu Olah raga untuk lansia tentu
memerlukan beberapa penyesuaian. Sebelum memulai olah raga sebaiknya
kondisi fisik lansia diperiksa oleh tenaga medis. Hal ini untuk
menyesuaikan jenis dan kadar aktivitas olah raga yang akan dilakukan,
bukan untuk melegalkan lansia dengan penyakit untuk sama sekali tidak
berolah raga.
Sedikit
sekali penyakit yang menyebabkan lansia dilarang berolah raga, misalnya
serangan . jantung yang baru terja.di,,b]pk jantung atau hipertensi
tidak terkendali. Bahkan untuk penderita penyakit-penyakit tersebut pun
tetap direkomendasikan untuk olah raga ringan sesuai petunjuk yang
dikeluarkan Konferensi Bethesda ke-26. Lebih lanjut lagi, pasien yang
sedang salat parah dan harus tirah baring pun diusahakan untuk selalu
diubah posisinya dan bila mungkin diposisikan tegak minimal beberapa
kali dalam sehari.
Pada
prinsipnya, olah raga untuk lansia harus dimulai pada kadar aktivitas
yang sangat ringan kemudian secara bertahap meningkat sampai pada kadar
aktivitas sedang. Untuk mendapatkan hasil maksimal, olah raga lansia
sebaiknya terdiri dari tiga komponen olah raga, yaitu latihan aerobik,
latihan kekuatan dan latihan keseimbangan serta kelenturan.
Latihan aerobik
artinya latihan olah raga untuk kesehatan jantung dan paru, berupa
gerakan tubuh secara umum seperti berjalan kaki. Target untuk lansia
adalah latihan aerobik sedang selama tiga puluh menit, hampir setiap
hari. Acuan mudah untuk mengetahui kadar latihan ini sudah tepat adalah
dengan talk test, yaitu berjalan kaki dengan kecepatan maksimal di mana
lansia masih bisa berbincang-bincang dengan nyaman, tidak
te-rengah-engah. Awalnya tentu latihan ini harus dimulai perlahan-lahan
dan dicoba-coba sesuai kemampuan lansia. Misalnya dimulai dengan
berjalan kaki pelan-pelan selama 5-10 menit. Pilihan aktivitas lain yang dapat dipilih adalah bersepeda, berenang, golf, atau memancing yang dilakukan sambil berdiri dan menarik-narik joran.
Seperti halnya latihan aerobik, lansia yang baru mulai berolah raga
harus memulai latihan kekuatan secara perlahan dan bertahap. Latihan ini
penting untuk membantu meningkatkan kekuatan otot lansia yang mengalami
penurunan kekuatan dan massa otot seiring bertambahnya usia. Latihan
kekuatan bisa dimulai dengan mengangkat botol minuman dengan jumlah
pengulangan dan berat botol sedikit demi sedikit meningkat. Setiap
gerakan dilakukan perlahan (lengan diangkat perlahan), sendi bergerak
penuh, dan tidak boleh menahan napas. Targetnya adalah berhasil
melakukan satu set latihan kekuatan terdiri dari sepuluh jenis gerakan
berbeda (angkat botol dengan tangan, angkat kaki, duduk bangun dari
kursi, dll.) sebanyak masing-masing 10-15 kali tanpa merasa pegal
kemudian. Latihan ini dilakukan dua atau tiga kali dalam seminggu.
Latihan keseimbangan
Pentingnya
latihan keseimbangan dan kelenturan memang belum memiliki bukti ilmiah,
tetapi secara empiris baik dilakukan untuk meningkatkan stabilitas dan
menghindari risiko lansia jatuh. latihan ini misalnya dengan berdiri
pada satu kaki, pere-
gangan otot-otot lengan, otot-otot kaki;
seperti saat kita melakukan pemanasan sebelum olah raga pada umumnya.
Latihan dilakukan seminggu dua kali.
Mengingat
pentingnya olah raga untuk menunjang kesehatan lansia, orang-orang di
sekitar lansia harus mendukung lansia berolah raga. Lansia biasanya
mengalami berbagai halangan personal, sosioekonomi, dan lingkungan untuk
memulai olah raga. Orang-orang di sekitar lansia sebaiknya memberikan
waktu dan tenaga untuk meyakinkan lansia akan manfaat olah raga,
merancang kegiatan olah raga yang bersifat individual sampai dengan
mendampingi saat lansia berolah raga. Dengan demikian, lansia dapat
berolah raga dengan nyaman, senang, dan berkelanjutan hingga cita-cita
sehat di usia lanjut dengan olah raga dapat tercapai.
Paket olah raga lansia
Latihan aerobik
Target
latihan aerobik tiga puluh menit hampir setiap hari dalam seminggu.
Bentuk dapat berupa jalan, berenang, bersepeda, memancing. Dapat dimulai
dengan berjalan kaki di dalam lingkungan rumah selama lima menit,
berjalan di air dari tepi kolam renang ke tepi lain.
Latihan kekuatan
Target satu
set latihan kekuatan terdiri dari sepuluh jenis gerakan berbeda,
sebanyak masing-masing 10-15 kali tanpa merasa pegal kemudian; 2-3 x
seminggu. Bentuk dapat berupa angkat botol air mineral dengan lengan,
bangun-berdiri dari kursi. Gerakan mengangkatbotol harus perlahan dan
gerakan sendinya penuh. Dapat dimulai dengan angkat lengan tanpa beban.
Latihan Keseimbangan dan Kelenturan
Bentuk
dapat berupa peregangan otot setiap sebelum latihan olah raga; latihan
keseimbangan dan latihan di tempat fitness dua kali seminggu.
Referensi :
https://insanajisubekti.wordpress.com/2012/04/17/olahraga-bagi-usia-lanjut/
0 komentar:
Posting Komentar
Terima Kasih atas kunjungan anda, merupakan suatu kehormatan bagi kami. Silahkan berikan komentar anda sesuai dengan aturan yang tercantum di bawah, insya Allah akan kami tanggapi.
Mohon maaf kalau mengganggu kenyamanan :
1. Komentar yang mengandung SPAM, pornografi dan iklan akan dihapus.
2. Mencantumkan link hidup akan otomatis dihapus.
3. Anda bisa mendapatkan back link dengan berkomentar sebagai Nama/URL.
4. Komentar dari Anonymous dianggap spam dan tidak akan di tanggapi.
Sekali lagi terima kasih atas kunjungannya :)