Pendahuluan
Kejenuhan
yang ditimbulkan karena selama ini proses pembelajaran selalu di
lakukan di dalam kelas, merupakan latar belakang munculnya konsep
belajar di luar kelas atau yang lebih dikenal dengan Aktivitas Luar
Kelas. Pendidikan yang selalu dilakukan di kelas selama ini sangat
berpotensi menimbulkan kebosanan bagi siswanya, sehingga pengembangan
dari aktivitas luar kelas sangatlah perlu dilakukan. Karena aktivitas
luar kelas bisa dijadikan sarana alternatif dalam peningkatan kualitas
manusia yaitu melalui alam. Konsep belajar dari alam adalah mengamati
fenomena secara nyata dari lingkungan dan memanfaatkan apa yang tersedia
di alam sebagai sumber belajar (Hari Yuliarto FIK UNY). Melalui alam,
bisa meningkatkan pola fikir dan sikap mental positif seseorang.
Dengan
alam kita bisa melakukan apa saja termasuk mengembangkan pengetahuan
dan melakukan proses belajar yang tidak kalah efektif dengan proses
belajar yang dilakukan dalam kelas. Proses belajar
pada kegiatan luar kelas pada dasarnya adalah dengan memberikan
kesempatan seluas-luasnya untuk memperoleh pengalaman langsung dalam
rangka penguasaan terhadap:
1. konsep bunyi dan pengetahuan yang berkaitan dengan manusia dan sumber-sumber alam
2. kecakapan hidup yang menghasilkan kesehatan, sejahtera, kreatif dan refreshing way of living
3. sikap positif yang merefleksikan harmoni manusia dan alam
dengan demikian kegiatan luar kelas memberikan elemen-elemen yang penting bagi masyarakat yang sehat, produktif dan abadi (Tandiyo Rahayu FIK UNNES 2009).
Pengertian Aktivitas Luar Kelas
Pendidikan
luar kelas merupakan aktivitas luar sekolah yang berisi kegiatan di
luar kelas/ sekolah dan di alam bebas lainnya, seperti: bermain di
lingkungan sekolah, taman, perkampungan pertanian/ nelayan, berkemah,
dan kegiatan yang bersifat kepetualangan, serta pengembangan aspek
pengetahuan yang relevan (Arief Komarudin, 2007). Dalam pengertian lain,
Aktivitas Luar Kelas merupakan pendidikan yang dilakukan di luar ruang
kelas atau di luar gedung sekolah, atau berada di alam bebas, seperti:
bermain di lingkungan sekitar sekolah, di taman, di perkampungan
nelayan/daerah pesisir, perkampungan petani/persawahan, berkemah,
petualangan, sehingga diperoleh pengetahuan dan nilai-nilai yang
berkaitan dengan aktivitas alam bebas.
Dari dua pengertian di atas dapat di simpulkan bahwa aktivitas luar
kelas adalah proses pembelajaran yang dilakukan di luar kelas atau alam
bebas, dengan memanfaatkan peralatan yang ada sehingga dapat memunculkan
kreatifitas dan memperoleh pengetahuan serta rekreasi.
Konsep Utama dalam Pendidikan Luar Kelas
Melalui
sudut pandang kependidikan, aktivitas pendidikan yang dilakukan di luar
lingkungan sekolah atau di luar lingkungan formal persekolahan,
setidaknya memuat 3 konsep utama, yaitu konsep proses belajar, aktivitas
luar kelas dan lingkungan.
1. Konsep Proses Belajar
Belajar
melalui aktivitas luar kelas adalah proses belajar interdisipliner
melalui satu seri aktivitas yang dirancang untuk dilakukan di luar
kelas. Pendekatan ini secara sadar mengeksploitir potensi latar alamiah
untuk memberi kontribusi terhadap perkembangan fisik dan mental. Dengan
meningkatkan kesadaran terhadap hubungan timbal balik dengan alam,
program dapat mengubah sikap dan perilaku terhadap alam.
2. Konsep Aktivitas Luar Kelas
Pendekatan
ini menggunakan kehidupan di luar ruangan dan kegiatan berkemah, yang
memberikan banyak kesempatan bagi siswa untuk memperoleh dan menguasai
berbagai bentuk keterampilan dasar, sikap dan apresiasi terhadap
berbagai hal yang terdapat di alam dan kehidupan sosial. Bentuk-bentuk
kegiatan luar kelas dapat berupa: berkemah, mendaki gunung, menjelajah,
memancing, memasak, mempelajari alam, tinggal di pedesaan, primitive living, kerajinan tangan dan lain sebagainya.
3. Konsep Lingkungan
Konsep
lingkungan merujuk pada eksplorasi ekologi sebagai andalan mahluk hidup
yang saling tergantung antara yang satu dengan yang lain. Tujuan utama
program ini adalah untuk menjelaskan fungsi kita dalam alam semesta dan
menunjukkan bagaimana menjaga kualitas lingkungan alam untuk kepentingan
sekarang dan masa yang akan datang.
Tujuan Aktivitas Luar Kelas
Tujuan pendidikan yang secara umum ingin dicapai melalui aktivitas di luar ruang kelas atau di luar lingkungan sekolah adalah:
1. Membuat setiap individu memiliki kesempatan unik untuk mengembangkan kreativitas dan inisiatif personal
2. Menyediakan latar (setting) yang berarti bagi pembentukan sikap
3. Mengembangkan
kesadaran, apresiasi dan pemahaman terhadap lingkungan alam dan
bagaimana manusia memiliki relasi dengan hal tersebut
4. Membantu mewujudkan potensi setiap individu agar jiwa, raga dan spiritnya dapat berkembang optimal
5. Memberikan
‘konteks’ dalam proses pengenalan berkehidupan sosial dengan memberikan
kesempatan bagi anak-anak untuk merasakan secara langsung
6. Memungkinkan siswa mengembangkan keterampilan dan ketertarikan terhadap kegiatan-kegiatan luar kelas
7. Menumbuhkan pemahaman untuk secara bijak menggunakan dan melindungi lingkungan alam
8. Mengenalkan berbagai kegiatan di luar kelas yang dapat membuat pembelajaran lebih kreatif
9. Memberikan kesempatan yang unik untuk perubahan perilaku melalui penataan latar pada kegiatan luar kelas
10. Memberikan kontribusi untuk membantu mengembangkan hubungan guru-murid yang lebih baik melalui berbagai pengalaman di alam bebas
11. Memberikan kesempatan untuk belajar dari pengalaman langsung melalui implementasi bebas kurikulum sekolah diberbagai area
12. Memanfaatkan sumber-sumber yang berasal dari lingkungan dan komunitas sekitar untuk pendidika
Macam-Macam Olahraga Petualangan
Aktivitas
luar kelas tidak lepas dari olahraga petualangan karena olahraga
petualangan dilakukan di alam bebas yang sangat sesuai dengan konsep
aktivitas luar kelas itu sendiri. Sekarang ini jenis-jenis olahraga
petualangan sudah banyak dan berkembang pesat sekali. Berikut ini
beberapa jenis olahraga petualangan:
1. Hiking
Hiking
adalah kegiatan lintas alam. Menurut pakar latihan fisik di AS, hiking
adalah cara yang menyenangkan untuk membentuk tubuh karena dilakukan di
alam terbuka. Jadi bukan sekedar latihan aerobik yang efektif namun juga
mampu membersihkan pikiran kita. Hiking menawarkan keseimbangan olah
fisik dan olah pikiran.Kegiatan ini bertujuan untuk mengingatkan kembali
tentang betapa pentingnya kita menjaga kelestarian lingkungan. Selain
itu kegiatan ini bertujuan untuk merefresh peserta dari kejenuhannya
selama dalam bekerja. Selain untuk merefresh diri, kegiatan hiking juga
akan sangat bermanfaat dalam menumbuhkan rasa kebersamaan diantara
peserta hiking. Selama melakukan hiking, kita akan disuguhi dengan
berbagai pemandangan alam yang menarik seperti adanya air terjun, kebun
teh, kebun pinus dan lain-lain tergantung dimana melakukan hiking.
Selain membuat tubuh lebih banyak keluar keringat, melihat pemandangan
berbeda juga dapat memanjakan mata.
2. Bungee Jumping
Lompat bungee (bungee jumping) adalah sebuah aktivitas di mana seseorang melompat dari sebuah tempat tinggi (biasanya beberapa ratus kaki/meter) dengan satu ujung dari tali elastis
yang ditempel di badan atau pergelangan kaki dan ujung talinya satunya
terikat ke titik lompatan. Ketika seseorang melompat, tali tersebut
tersebut akan melar setelah mengambil energi dari lompatan, dan peloncat
akan terlontar balik ketika tali tersebut memendek. Peloncat akan
berosilasi naik dan turun sampai energi dari loncatan habis.Kata bungee (dibaca banji) pertama kali digunakan pada tahun 1930 dan merupakan nama dari penghapus karet.
3. Surfing
Surfing
atau berselancar Merupakan salah satu kegiatan paling sulit untuk
dikuasai. Olahraga ini memang mengasyikkan. Berdiri di papan selancar
dan bersahabat dengan ombak tentunya memberikan pengalaman berbeda bagi
sebagian orang. Anda bisa menari dalam gulungan ombak, menikmati terik
matahari, dan asinnya air laut. Meski demikian, Anda harus tetap waspada
dengan segala resikonya. Ada prosedur
standar yang perlu Anda perhatikan dalam melakukan olahraga ekstrim
yang memacu adrenalin ini. Tapi jangan khawatir, sekarang ini banyak
tempat wisata yang menawarkan program latihan surfing. Olahraga ini
menantang sekaligus akan menyehatkan tubuh. Selain membuat tubuh lebih
fit, surfing juga akan membentuk lengan, dada, dan punggung, saat Anda
mendayung ke di atas ombak.
4. Snorkeling dan Diving
Pengertian
dasar snorkeling adalah suatu teknik menikmati pesona keindahan dasar
laut dengan menggunakan perlatan dasar selam berupa snarkle, fin (kaki
katak) dan mask (kacamata renang). Jenis penyelaman ini dilakukan pada
plaut dangkal karena tidak menggunakan alat bantu pernafasan berupa
tabung oksigen.
Diving
adalah penyelaman dengan menggunakan perlatan selam lengkap berupa Fin,
Mask, Tabung oksigen beserta regulator. Teknik selam ini dapat
digunakan pada kedalaman tertentu dari permukaan dengan bantuan tabung
pernafasan.
Pada prinsipnya peralatan selam di bagi dalam 2 kelompok :
1.
Skin Dive atau dalam Buku Petunjuk 1 Star SCUBA Diver CMAS – Indonesia
disebut : “Peralatan Selam Dasar”. Terdiri dari : Masker, Snorkler, Fin
(kaki katak), boot (sepatu selam) dan Lifevest (pelampung)
2.
SCUBA Gear / Peralatan SCUBA, yang meliputi : BCD (Bouyancy Compensator
Divice), Tabung, Regulator, Pressure & Deep Gauge (alat mengetahu
isi tabung selama penyelaman dan tingkat kedalaman), serta Weightbelet
(pemberat).
Pendidikan Jasmani dan Pendidikan Luar Kelas
Pendidikan
luar kelas pada dasarnya merupakan pendidikan lintas bidang studi,
karena di dalam kegiatannya meliputi seni, ilmu alam, pendidikan jasmani
dan home economic. Dapat dilakukan di mana saja, lapangan
terbuka, hutan, tepi danau, cagar alam, kebun, museum, camping ground,
atau kebun binatang. Pendidikan luar kelas merupakan salah satu dimensi
dalam pendidikan jasmani,
di
mana melalui program kegiatan ini diharapkan konsep diri siswa dapat
dibentuk. Pengalaman semacam memanjat, merangkak, bergelantungan, dan
berayun di alam bebas, yang merupakan bagian dari progam petualangan
akan mampu meningkatkan rasa percaya diri siswa. Pengalaman semacam ini
dapat memenuhi kebutuhan psikis anak akan ‘rasa berhasil mengatasi
rintangan’. Secara khusus, manfaat pendidikan luar kelas dalam membentuk
kepribadian siswa menurut Bucher adalah sebagai berikut:
1. Siswa belajar untuk hidup secara demokratis bersama anak-anak lain dan orang dewasa
2. Siswa dapat belajar lebih banyak mengenai lingkungan fisik dan pentingnya kekayaan alam
3. Kontribusi dan apresiasi terhadap aktivitas di luar ruang akan memperkaya dan meningkatkan kualitas hidup
4. Kualitas
hidup yang dimaksud akan membentuk mereka menjadi warga negara yang
baik. Kualitas yang akan berkembang seperti: memiliki rasa tanggung
jawab, memiliki jiwa kepemimpinan, mampu bekerja sama, dan jujur
5. Mereka akan memberikan apresiasi yang lebih baik terhadap pentingnya kesehatan dan kebugaran
6. Kecintaan
untuk bertualang, yang biasanya sangat digemari oleh anak-anak dan
remaja, akan tersalurkan melalui kegiatan luar kelas
7. Siswa
dirangsang untuk belajar tentang segala sesuatu yang terdapat di alam
dan melihat serta dapat mengkaitkannya dengan materi pelajaran di kelas
8. Siswa belajar untuk mengandalkan kemampuannya sendiri dalam mempraktekkan aturan-aturan hidup yang sehat
9. Siswa juga belajar beberapa aturan dasar keselamatan (basics rules of safety)
Kesimpulan
Dari
penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa betapa pendidikan Aktivitas
luar kelas sangat penting dan perlu sekali dikembangkan terutama para
peneliti olahraga atau mahasiswa olahraga untuk mendalami aktivitas luar
kelas. Karena melihat dari hal yang bisa didapat dari kegiatan yang
disediakan oleh aktivitas luar kelas. Kegiatan dari aktivitas luar kelas
ini juga sangat mudah dilakukan tidak memerlukan biaya yang mahal
tetapi memiliki manfaat yang sangat besar. Sekarang ini sangat banyak
olahraga yang bisa dipraktekan dalam aktivitas luar kelas, kita tinggal
memilih yang mana yang pantas dilakukan sesuai dengan tingkat umur dan
pendidikannya.
Referensi :